Hohoho, selamat sore, pada kali ini akan membawakan mengenai rumahku istanaku rumah nuansa hijau simak selengkapnya
Rumah Alami Yang Berekspresi di Lereng Merapi
[block:views=similarterms-block_1]
Rumah sebagai cerminan aksara si penghuni layak dibangun ala tepat. Mereka menganggap kediaman tak sekedar sebagai tempat berteduh tetapi sebagai wujud penyampaian konsep dan ekspresi. Hal inilah yang hendak ditemukan di permukiman sandingan Peter Van Luijk dan Noviana. Rumah yang terletak di Jl. Palagan Km 14, Suruh, Donoharjo, Sleman ini begitu dekat gradasi Indonesia-nya hadir dari hukum adat depan yang memanfaatkan stupa sebagai hiasannya yang menyatu dengan bab gerbang gawang yang beratapkan genteng dan wuwungan menghadirkan gradasi pedesaan Jawa.
Perpaduan Jawa, Bali, Madura di Hunian Hadun S, Vadaq
[block:views=similarterms-block_1]
Sebuah permukiman memantulkan sosok penghuninya. Mungkin hal ini sesuai dengan sosok Hadun S. Vadaq. Walau berada di kompleks perumahan, kediaman ini tampil beda dengan permukiman di sekitarnya. Nampak dari depan, kediaman ini didominasi dengan eksploitasi bata membocorkan atas dinding belahan luar. Beberapa pendaman dengan pasu bunga sampai menambah gradasi segar dan lugu atas corak rumah. Rumah ini semakin tampil etnik dengan hadirnya ukiran-ukiran atas pingiran atapnya. Sebuah bumbung segitiga sama sisi menjorok ke depan melindungi beranda rumah. Penggunaan bata membocorkan pun diterapkan atas hukum adat yang mengelilingi konstruksi dengan luas 218 m² ini. Pagar ini semakin tampil elegan dengan dimasukkannya anasir gawang sebagai penutup dan teralis besi berbentuk floral di atasnya. Beberapa cungkuk lampu mendekorasi pilar-pilar pagar.
Mahakarya Filosofi Griya Ir. Ngatijan Suryo Sutiarso
[block:views=similarterms-block_1]

Rumah itu kota (status). Rumah melambangkan cerita atau cerminan dari penghuninya. Semua keperluan penghuni dan keperluan ruang terwadahi, jadi nir- asal bikin tetapi layak direncanakan betul dari awal. Kalau ngga doang bongkar pasang, tambal sulam,” terang Ngatijan. Rumah tentu mempunyai makna yang berbeda-beda sesuai ambisi si pemilik. Pemikiran dan idealisme pemilik sering dituangkan dan diwujudkan di setiap bentuk bangunan, ornamen, dan simbol.
'Jodoh' Dalam Wujud Rumah Limasan
[block:views=similarterms-block_1]
Rumah sebagai tempal tinggal dipercaya ada keterkaitan pasangan atau pulung (bhs Jawa) yang berarti 'anugerah bagi membayangkan yang berjodoh'. Hal ini dirasakan akibat Yuli Kuswoyo dengan konstruksi rumahnya yang berpose limasan. Yuli menemukan kediaman limasan ini ala tak asa kala melancarkan tugasnya di Dusun Banjarharjo, Dlinggo, Bantul buat membentuk sebuah pusat penataran pembibitan arek pasca gempa Bantul 2006 silam.
Rumah itu Nyaman dan Mengakomodasi Kebutuhan
[block:views=similarterms-block_1]
Kenyamanan dan memenuhi keperluan bernapas sehari-hari, mungkin kualitas ayal bagi setiap orang di membentuk rumah. Maka tak heran andaikata banyak orang mengonsep kediaman layaknya “rumahku istanaku”. Salah satu kaidah buat melaksanakan kediaman nyaman adalah dengan membentuk sesuai aksara dan keperluan kita. Berbagai kaidah dilakukan buat menghadirkan kenyamanan di di rumah.
Omah Kebon, Tempat Berkesenian Whanny Darmawan
[block:views=similarterms-block_1]
Menyusuri jalan beraspal di kampung seniman, Nitiprayan, dan berbelok ke sebuah gang halus beralas bentala alhasil tiba juga di sebuah kediaman asri dengan rimbunnya pepohonan yang mengelilinginya, antik kediaman pedesaan. Rumah yang aku kunjungi ini adalah alamat dari seorang aktor dan penulis, Whanny Dharmawan. Nampak dari kejauhan, kediaman berlantai 2 ini agak berparak dengan konstruksi di sekitarnya. Batu bata yang dipadukan dengan batako serta diselingi dengan plastik mika serta bagian genteng dan bumbung rumbai dari alat pernapasan kerambil seolah-olah bagai asal pasang, yang penting nempel, tetapi disitulah posisi keunikan kediaman yang berdiam di Nitiprayan RT 02, Jomegaran DK VII, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul ini.
Gaya Mediterania 'Rumah Kastil' Sulcha
[block:views=similarterms-block_1]
Rumah itu bagaikan oase di antara anggana gurun. Tempat melepaskan capek dan lelah dari aktifitas seharian. Tempat munculnya konsep dan kreatifitas serta tempat berkumpul bersama keluarga dan memupuk kasih sayang. Itulah kediaman berdasarkan Sulcha Prihasti SE, MM.

Hobinya hendak travelling dan menjelajah ke berbagai tempat ala tak langsung merajai konsep permukiman seorang mantan pejabat perbankan ini. Nampak dari luar, kediaman yang berada di Jalan Nangka II/199 A, Karangnongko, Maguwoharjo, Depok , Sleman ini terlihat begitu menonjol dengan adanya konstruksi persegi empat dengan bumbung berbentuk kelongsong yang membawa di belahan bumbung kediaman layaknya sebuah menara. Di konstruksi yang mirip dengan menara ini terdapat jumlah garis-garis yang memanjang di keempat sisinya yang difungsikan sebagai ventilasi. Sebuah balkon berbentuk melengkung menyatu dengan sebuah kamar di lantai 2 yang dipisahkan akibat sebuah pintu. Balkon ini beri tahu kita hendak cerita-cerita muka klasik masa lalu. “Rumah ini terinspirasi kala saya berkunjung ke Austria dan memasuki sebuah puri yang ada arsitektur unik dan megah,” beber Sulcha.
Konsep Hunian Zero 360, Daniele Schiavon
[block:views=similarterms-block_1]
Membangun kediaman sesuai dengan aksara si penghuni kediaman adalah aspirasi setiap orang. Rumah bisa memantulkan si penghuni. Kebiasaan, aktifitas sampai dengan cermin pikir si pemilik kediaman bisa dicerminkan di lingkungan rumah. Perlu ketelitian buat mendapatkan produk yang maksimal. Bagaimana cermin ikatan menemani ruang, pernik-pernik dan mebel sebagai penghias kolom bisa terkoneksi menjadi satu kesatuan aksara yang kuat. Kesan keterbukaan, antusiasme yang kuat dan nyaman inilah yang embuh diraih Daniele Schiavon di huniannya.
Paduan Alam di Hunian Krisna Tjahya
[block:views=similarterms-block_1]
Rumah dengan halaman luas dengan rimbunnya pepohonan serta jumlah bunga yang sedang memekarkan kelopaknya di jumlah penjuru menjadi penghantar kita memasuki kawasan kediaman yang berdiam di Dusun Pajangan, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Sebuah pendopo nampak ada dengan gagahnya dan menjadi corak dari permukiman ini. Pendopo yang pernah berusia ratusan tahun dan menjadi alasan berkembang kembangnya jumlah angkatan pernah mengalami renovasi. Renovasi dilakukan karena jumlah tiang pernah mengalami pelapukan dan sedia jumlah tambahan disana-sini yang tak memangkas nilai eksotik dan guna dari pendopo tersebut.
begitulah detil tentang semoga artikel ini berfaedah terima kasih
Artikel ini diposting pada tag , tanggal 20-08-2019, di kutip dari http://www.rumahjogjaindonesia.com/rubrik-majalah/sosok?page=7
Comments
Post a Comment