Allow, selamat sore, artikel ini akan membawakan mengenai desain rumah di kampung Kampung SAYA, Rumah Layak Huni Harga Murah Halaman all - Kompas.com simak selengkapnya
JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang arek bernama Estevantra Sunandijaya dan Yeriel Johan menjadi pemenang bilangan Rumah Tapak dalam sayembara Desain Rumah Tapak dan Rumah Susun Bersubsidi 2018 yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beraksi sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN).
Mereka menciptakan corat-coret desain kawasan tinggal yang diberi asma Kampung SAYA. Kata "SAYA" merupakan akronim dari Sehat, Aman, Yogia, dan Asri.

Makna Sehat adalah perumahan yang sehat secara fisik dan intelektual dengan bingkai ketetanggaan yang erat.
Baca juga: Omah Uwoh, Rusun Tumbuh untuk MBR
Aman berguna perumahan yang memenuhi bagian keselamatan bangunan, sedangkan Yogia ditujukan sebagai kawasan tinggal adekuat mendiami dan antun meski dalam keterbatasan biaya.
Adapun Asri artinya lingkungan kawasan tinggal yang asri, teduh, dan harmonis.
Konsep kawasan tinggal denai ini didesain memakai benih gedung yang praktis dan nisbi berlebih-lebih sehingga waktu pembangunannya lebih singkat, menghemat tenaga kerja, dan ajek melindungi derajat bangun bangunan.
Mereka mengonsep perumahan ini untuk bereaksi intikad desain rumah yang aman, nyaman, dan teraih alokasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Tantangannya bagaimana caranya bikin corat-coret rumah yang beda tapi murah. Bahannya domestik semua. Cara membangunnya lagi bagaikan rumah biasa," kata Estevantra saat ditemui dalam diskusi Housing Talks, di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Struktur gedung rumah ini memakai komposisi rumah instan sederhana sehat (risha) yang diciptakan oleh Kementerian PUPR. Selebihnya, material lain sama bagaikan benih gedung rumah ala umumnya.
Satu unit rumah terdiri dari dua lantai yang berukuran luas habis-habis-an 36 meter persegi, sendiri-sendiri lantai 18 meter persegi.
"Orang dengan budget terbatas beli yang tipe 18, nanti bisa extend ke atas jadi tipe 36," tutur Este, asma panggilannya.
Penghuninya bisa mengonsep rumah itu bertemu air liur dan hajat sehingga nantinya hendak datang desain rumah yang berbeda-beda di perumahan itu, tercantel pemiliknya masing-masing.
Dia menambahkan, biaya untuk melaksanakan satu unit rumah tipe berukuran 18 meter bersegi sekitar Rp 70 juta, sedangkan untuk barometer 36 meter bersegi diperlukan dana Rp 100 juta.

Menurut Este, secara teknis, pembangunan berjalinan rumah bagaikan ini realistis, ayu dari aspek aturan melaksanakan maupun material bangunan.
Mengenai lokasi, dirinya memberi contoh di daerah Cicayur yang berada di pinggiran BSD City.
"Di sana butala masih murah, harganya Rp 1 miliun cukup Rp 2 jutaan. Kalau di dalam berjalinan sudah belasan juta," imbuhnya.
Este mencadangkan lokasi itu karena selain kualitas tanahnya nisbi murah, lagi dekat dengan jalan raya dan Stasiun KRL Commuter Line Cicayur. Dengan demikian, kanal pemindahan awam juga encer dan terjangkau.
Sekian pembahasan mengenai Kampung SAYA, Rumah Layak Huni Harga Murah Halaman all - Kompas.com semoga info ini bermanfaat terima kasih
Artikel ini diposting pada kategori desain rumah di kampung, desain rumah untuk di kampung, desain rumah kampung mewah, , tanggal 24-08-2019, di kutip dari https://properti.kompas.com/read/2018/09/28/143456921/kampung-saya-rumah-layak-huni-harga-murah?page=all
Comments
Post a Comment